PEMBUATAN IKAN PINDANG
PEMBUATAN IKAN PINDANG
A. Memilih Bahan Baku (Ikan) yang Segar
Hampir semua jenis ikan dapat pindang. Pada umumnya jenis-jenis ikan
yang dapat di pindang antara lain ikan kembung, ikan layang, tongkol dan
lemuru. Untuk bahan baku pengolahan ikan pindang diusahakan ikan yang
masih dalam keadaan segar sehingga ikan pindang yang dihasilkan padat,
utuh dan bagus penampakannya.
B. Prinsip Pemindangan
Pemindangan merupakan penggaraman yang disertai dengan perebusan. Prinsip pemindangan adalah sebagai berikut :
1.Pemanasan : dengan suhu tinggi,sebagaian besar bakteri akan mati begitu juga dengan kegiatan enzim yang berhanti
2.Penggaraman : pemberian garam akan mematikan bakteri atau menghambat
kegiatan bakteri karena garam merupakan racun bagi bakteri
3.Pengurangan kadar air : pada proses perebusan / pemanasan akan
terjadi pengurangan kadar air dari tubuh ikan.Di samping itu,
pengurangan kadar air juga terjadi akibat adanya garam, karena garam
bersifat menarik air dari jaringan tubuh ikan
C. Cara Pemindangan
1.Pindang
garam : adalah suatu cara pemindangan dimana ikan dilumuri garam atau
disusun berlapis lapis diselingi garam dalam wadah yang kedap air
(dapat menampung air), seperti paso / pendil, wajan, panci dll kemudian
direbus.
2.Pindang air garam: adalah suatu cara pemindangan dimana ikan yang
telah digarami disusun dalam wadah yang tidak kedap air, seperti besek /
naya, kemudian direbus dalam larutan garam pekat / jenuh
3.Pindang duri lunak (presto) : adalah suatu cara pemindangan dimana
ikan yang telah digarami dimasak dengan menggunkan wadah / panci
bertekanan (Pressure Cooker)
D. Membuat Ikan Pindang
Bahan yang diperlukan :
– Ikan segar (kembung, laying, dll) = 10 Kg
– Garam 25% = 4 Kg
– Merang / daun pisang secukupnya
– Minyak tanah / kayu bakar
Alat :
– Timbangan
– Kompor / tungku
– Pendil
– Pan / plastic
– Pisau
Cara pengolahan :
1.Ikan
disiangi (dibuang isi perut dan insangnya) atau dapat juga tanpa
disiangi untuk ikan kecil-kecil. Bila ikannya besar, bisa
dipotong-potong menurut kebutuhan, kemudian ikan dicuci hingga bersih
untuk menghilangkan lendir dan sisa-sisa darah yang menempel
2.Ikan / potongan tersebut dilumuri garam ( bila garamnya agak
kasar,ditumbuk atau dihaluskan), jumlah garam yang dibutuhkan
berbeda-beda menurut keperluannnya yaitu antara 5% – 40% dari bobot
ikan,garam ini tidak dipakai sekaligus melainkan disisakan sebagian
untuk digunakan setelah perebusan pertama
3.Kemudian ikan diatur / disusun dalam pendil / panci, dimana
sebelumnya pada bagian dasar pendil diberi semacam sarangan penyangga
yang biasanya terbuat dari merang.
4.Ada juga yang memakai daun pisang kering. Setelah penuh, pendil/ panci diisi air tawar secukupnya sampai ikan terendam
5.Pendil dipanasi sampai mendidih dan dilanjutkan sampai matang,
sebagai petunjuk bahwa ikan telah matang adalah apabila daging dekat
ekor dan kepala sudah retak-retak
6.Setelah perebusan dianggap selesai,sisa air dikeluarkan melalui dasar pendil yang sengaja dibuat untuk tujuan tersebut
7.Kemudian dilanjutkan dengan menaburi garam (di bagian paling atas
dari ikan) dan ditambahi dengan sedikit air. Pemasakan dilanjutkan
hingga kira-kira setengah jam sampai air habis
8.Setelah pemasakan selesai pendil tersebut dibungkus dengan daun jati dan siap dipasarkansumber:
http://lordbroken.wordpress.com/2011/10/01/pembuatan-ikan-pindang/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar